Awan adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Ukuran garis tengah Butir air tersebut sebesar 220 mm atau suatu volume udara yang berisi uap Air yang berkondensasi, dimana dalam bentuk yang tampak berupa titik-titik air/ kristal es.
Proses terbentuknya Awan
- Apabila udara panas, lebih banyak uap terkadung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
- Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah. Hingalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
- Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
CumuloNimbus (CB)
Kelompok Awan
Dalam dunia penerbangan, kita pasti mengenal Istilah CB (CumuloNimbus), Awan jenis Ini merupakan salah satu awan yang paling ditakuti didalam dunia penerbangan. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall.
Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri. Pada umumnnya Awan CB menjulang Vertikal keatas hingga mencapai ketinggian kurang lebih 40.000 ft. Didalam awan CB sendiri mengandung, kumpulan Petir (Thunder Strom), hujan es (Hail), snow rain shower dan severe icing. Karena itu Awan CB harus dihindari karena bila pesawat masuk ke dalam awan CB, sudah bisa dibayangkan bagaimana rasanya. Thunder strom yang ada dalam awan CB bisa merusak sistem navigasi pesawat sehingga otomatis pilot akan kehilangan kontrol atas pesawatnya, selain itu hujan Es yang berlebih bisa mengakibatkan Engine Flame out (mati engine) karena terlalu banyak air yang masuk kemesin, didalam awan CB juga terjadi banyak Turbulance sehingga pesawat akan mengalami guncangan cukup keras.
Kelompok Awan
Ada beberapa macam awan dianatranya:
1. Awan Rendah (Low Cloud)
awan yang letaknya pada paras rendah kurang dari 2 km. Kelompok Awan Rendah Diantaranya:
- Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
Awan Nimbostratus(Ni-St)
![]() |
- Bentuknya tidak menentu ddengan
pinggir compang-camping.
- Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
- Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.
Awan StratoCumulus(St-Cu)
- Awan ini berbentuk seperti bola-bola yang sering menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seperti gelombang. - Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
- Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.
|
Awan yang letaknya pada paras antara 2 sampai 8 KM, kan tetapi tidak sama di setiap wilayah. Dikawasan tropis terletak pada ketinggian antara 2 - 8 Km. Di kawasan sub tropis 2-7 Km, di kawasan kutub antara 2 - 4 Km. Kelompok Awan rendah Di antaranya:
Awan AltoCumulus(A-Cu)
- Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
- Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
- Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal.
- Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
- Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus.
Awan Altostratus(A-St)
- Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
- Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
- Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.
3. Kelompok Awan Tinggi (Hight Cloud)
Awan yang letaknya pada ketinggian lebih dari 3 Km, akan tetapi tidak sama di setiap wilayah, dikawasan tropis diatas 6 Km. Dikawasan sub-tropis antara 5-13 Km dan di kawasan kutub antara 3 dan 8 Km.
Awan Sirrus (Ci)
- Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon
- Awan ini tidak menimbulkan hujan.
- Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
- Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.
Awan Sirostratus (Ci-St)
- Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
- Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.
Awan Sirokumulus(Ci-Cu)
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
Genera Awan
ada 10 genera awan antara lain:
- Cirus (Ci)
- Cirrocumulus (Cc)
- Cirrostratus (Cs)
- Altocumulus (Ac)
- Altostratus (As)
- stratus (Str)
- Stratocumulus (Sc)
- Cumulus (Cu)
- Cumulonimbus (Cb)
- Nimbostratus (Ns)
Dalam dunia penerbangan Ada Istilah yang baku dalam pengamatan jumlah awan yang menutupi langit:
- Sky Clear (SKC) adalah istilah yang digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan keadaan langit cerah/ tidak ada awan
- Few (FEW) digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa jumlah awan yang menutupi langit adalah 1 - 2 Oktas
- Scattered (SCT) digunakan dalam laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa jumlah awan yang menutupi langit 3-4 Oktas.
- Broken (BKN) digunakan dalam laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa jumlah awan yang menutupi langit adalah 5-7 Oktas
- Overcast (OVC) digunakan dalam laporan cuaca penerbangan bahwa langit benar-benar tertutup awan 8 Oktas.
Demikian lah beberapa informasi yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf...sama-sama belajar soalnya...heheh.
Flying in an airplane is very comfortable but you would feel a little turbulence when the plane crashed into the cloud.
ReplyDeletehttp://www.suksestoto.com/